Apakah
engkau lupa duhai pemilik selaksa senyuman, bahwa kekasih sang alam telah
mengajarkan sedekah yang paling murah? Yang dapat kau tebarkan tanpa harus ada
ketakutan menjadi miskin. Sang kekasih alam telah mengajarkan amalan yang
paling mudah dan ringan, tanpa harus bersusah payah engkau mengusahakannya.
Namun sekali kau lakukan, gunung pun dapat tercabut dari bumi lantaran berkobar
semangat di dada bagi yang melihatnya. Sang kekasih alam telah mengajarkan cara
paling ampuh memadamkan kobaran amarah dan mengurangi kesedihan. Jika saja kau
tahu dan paham semua maksud dari
kekasihnya sang alam itu, niscaya kaulah orang yang paling beruntung. Yah, senyum. Itulah yang diajari kekasih sang
alam. Dialah amal dan kekuatan.
Tiada
perlu kau suguhkan secangkir kopi jikalau kau tak punya, cukuplah secangkir
senyuman. Dia tidak hanya membasahi dahaga namun juga menentramkan mata dan
jiwa. Mampu mengaliri kesejukan dalam hati.
Jika
saja kau tahu bahwa keindahan lukisan da vinci tiada sebanding dengan goresan
senyuman yang kau lukiskan di wajahmu. Maka tiada berat senyuman itu bagimu.
Dan pastinya setiap pasang mata akan merindukan wajahmu di saat kedua ujung
bibirmu kau lebarkan. Itulah lukisan sejati yang memiliki jiwa syarat makna.
Jika
saja kau tahu mekarnya bunga mengandung nectar yang mampu menarik libido
serangga, itu tiada artinya dengan seberkas senyum yang kau sebarkan. Karena
senyummu itu mampu membangkitkan hati yang mati. Nectar sang bunga hanya mampu
mengundang makhluk tak berakal menghampirinya, sedang senyummu mampu memikat
makhluk berakal untuk menghormatimu.
Duhai
engkau, tiadalah sulit sebuah senyuman itu, cukuplah engkau melebarkan kedua
ujung bibirmu dengan tanpa sebuah paksaan. Dengan gaya reflek yang dibingkai
ketulusan dan keikhlasan hati niscaya surga akan tergambar dengan jelas di
wajahmu yang ranum.