Banner 468 x 60px

 

Monday, November 16, 2015

KEBENARAN TAK SELALU MENANG

0 komentar
Kita tidak sedang hidup di dunia komik, atau film Hollywood ataupun dunia sinetron. Yang mana, setiap yang benar akan selalu menang di penghujung cerita.  Kehidupan yang kita jalani ini adalah bukan di dalam sebuah dunia  yang penuh angan-angan atau sebuah dongeng, melainkan sebuah dunia yang real dan benar-benar nyata. Tidak semua impian manis, yang kita inginkan akan berbuah kenyataan yang manis pula. Terkadang impian manis akan berbuah kenyataan yang pahit bahkan lebih pahit dari cairan empedu.
Kita sedang menjalani hidup di dunia yang nyata, bukan di surge. Di dunia yang nyata, keadilan, kejujuran, ataupun kebaikan tidak selalu menang. Yang menang adalah pihak yang berjumlah lebih banyak dan pihak yang memiliki kekuatan yang besar, semacam hukum rimba. Itulah dunia nyata. Yang kuat, yang banyak, yang licik, dan yang pandai lah yang menjadi pemenang.
Kita dapat melihat betapa banyak orang baik, orang jujur, orang yang berlaku benar, dan orang yang taat pada ajaran agama namun mereka selalu tertindas. Banyak orang-orang besar yang munafik, berbuat curang, menggunakan segala daya dan kekuatan untuk memperoleh kekayaan dan kekuasaan baik melalui jalan yang halal maupun tidak halal. Dunia yang kita jalani ini tidak berlaku hukum-hukum seperti yang ada di dalam cerita dongeng. Kebaikan dapat dikalahkan oleh keburukan yang terorganisir secara sistematis dan baik.
Banyak contoh telah berlalu, mengajari kita bahwa kebaikan dan kebenaran tak selamanya menjadi pemenang atas kejahatan dan keburukan. Perlawanan para leluhur kita yang berjuang melawan sebuah tatanan kehidupan sebagai manusia yang terjajah di negri sendiri oleh bandit-bandit belanda selalu menemui jalan kekalahan adalah sebuah contoh kebenaran yang tidak menang atas kejahatan. Contoh lain ialah bagaimana warga palestina yang hidupnya dahulu rukun dan damai kini selalu dihanatui ribuan rudal Israel yang siap merenggut nyawa mereka kapanpun tanpa mereka sadari. Jelas tindakan Israel atas warga palestina adalah suatu tindak kejahatan, namun apakah mereka mendapat hukuman yang setimpal atas tindakan mereka.? Jawabannya tidak.!!
Mungkin kita bertanya, kalau begitu tidak ada gunanya juga kita berbuat baik dan benar.?
Jawabannya mungkin.
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan dianugerahi hak yang teramat istimewah yakni kebebasan dalam bertindak. Dengan anugerah kebebasan, manusia dapat bertindak memilih jalan hidup yang sesuai untuk dijalani. Dengan kebebasan manusia berbuat baik ataupun buruk tergantung pilihannya. Walaupun pada akhirnya, kebenaran tidak selalu menang seperti akhir dari sebuah sinetron, akan tetapi bagi kita yang beriman dan bertuhan kita yakin bahwa kehidupan di dunia bukan akhir dari perjalanan kita. Kehidupan di dunia ibarat sebuah bahtera yang akan mengantarkan kita pada kehidupan selanjutnya. Di kehidupan yang selanjutnya inilah kebaikan dan kebenaran akan diputuskan dengan seadil-adilnya. Di sana, segala kebaikan dan kebenaran akan diganjar dengan pahala yang pantas, dan segala keburukan dan kejahatan akan diganjar dengan hukuman yang pantas pula. . Terkadang kebaikan harus menunggu waktu yang lama, agar dia bisa menjadi terkuak. Seperti kebenaran mengenai teori heliosentri, membuthkan waktu yang lama agar bisa diterima kebenarannya. Mungkin begitu juga pada akhirnya kebaikan dan kebenaran yang diinginkan oleh kaum agamais menjadi nyata, di suatu masa nanti.
Oleh karena itu, janganlah khawatir untuk berbuat atau mempertahankan kebenaran jika di dalam diri kita ada keyakinan akan kehidupan selanjutnya di mana kebaikan dan keburukan akan terkuak dengan sejelas-jelasnya.

0 komentar:

Post a Comment

 
ZN _ LEFOKISSU © 2017