Di dasar Lubuk Hatiku
Bergema Nyanyian Rindu bukan tanpa makna
Sebuah shalawat
Yang kini bernafas di dalam benih hatiku
Air mata yang menetes
Yang meneguk rasa kasih
Shalawat dan salam atas DiriMu
Mengalun indah dari hati ku
Allahumasoli Alamuhammad Ya Rabi Soli Alaihi Wasalim
Kini perlahan menyentuh bibirku
Betapa kini aku mendesahkannya
Betapa kini aku merindukan diri mu
Kini Bibirku sudah bermandikan kata keji
Tak layak aku mendesah namaMu dengannya lagi
Kini Ku simpan kembali NamaMu dalam relung sukmaku
Namun ketakutan kini datang lagi
Aku tak dapat menyimpan keagungan NamaMu di dalam hatiku Yang sempit
Aku Risau dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras
Duhai kekasih yang penuh kasih
Apabila kutatap penglihatan bathinku
Jauh menyelami samudra hati
Diri ini basah dengan namaMu
Mengalir air mataKu karena pancaran cahaya sejati dari diriMu
Air mata yang menandai sendu
Bagai titik titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahasia mawar layu
Nyanyian Shalawat ini digubah oleh renungan
Dan dikumandangkan oleh kesunyian
Dan disingkiri oleh kebisingan
Dan dilipat oleh kebenaran
Dan diulang ulang oleh mimpi dan bayangan
Dan dipahami oleh cinta
Lagu ini, lagu rindu
Rindu ingin berjumpa denganMu wahai junjungan kami
Hati ini tak kuat lagi menampung amarah rindu
Kini, kian melukai dinding hati yang malang
Sungguh, ini rindu sejati
Duhai rasulullah
Duhai Muhammad
Duhai Ahmad
Shalawat cinta dijubahai air mata teruntuk diriMu
Wahai insan yang sempurna
Bergema Nyanyian Rindu bukan tanpa makna
Sebuah shalawat
Yang kini bernafas di dalam benih hatiku
Air mata yang menetes
Yang meneguk rasa kasih
Shalawat dan salam atas DiriMu
Mengalun indah dari hati ku
Allahumasoli Alamuhammad Ya Rabi Soli Alaihi Wasalim
Kini perlahan menyentuh bibirku
Betapa kini aku mendesahkannya
Betapa kini aku merindukan diri mu
Kini Bibirku sudah bermandikan kata keji
Tak layak aku mendesah namaMu dengannya lagi
Kini Ku simpan kembali NamaMu dalam relung sukmaku
Namun ketakutan kini datang lagi
Aku tak dapat menyimpan keagungan NamaMu di dalam hatiku Yang sempit
Aku Risau dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras
Duhai kekasih yang penuh kasih
Apabila kutatap penglihatan bathinku
Jauh menyelami samudra hati
Diri ini basah dengan namaMu
Mengalir air mataKu karena pancaran cahaya sejati dari diriMu
Air mata yang menandai sendu
Bagai titik titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahasia mawar layu
Nyanyian Shalawat ini digubah oleh renungan
Dan dikumandangkan oleh kesunyian
Dan disingkiri oleh kebisingan
Dan dilipat oleh kebenaran
Dan diulang ulang oleh mimpi dan bayangan
Dan dipahami oleh cinta
Lagu ini, lagu rindu
Rindu ingin berjumpa denganMu wahai junjungan kami
Hati ini tak kuat lagi menampung amarah rindu
Kini, kian melukai dinding hati yang malang
Sungguh, ini rindu sejati
Duhai rasulullah
Duhai Muhammad
Duhai Ahmad
Shalawat cinta dijubahai air mata teruntuk diriMu
Wahai insan yang sempurna
0 komentar:
Post a Comment