Inginku bawa kau ke
tepian pantai
Agar kau lihat
hamparan birunya laut
Semangatnya ombak yang
menderu-deru
Ikhlasnya karang yang
menunggu ombak
Tabahnya nelayan
menembus badai
Bebasnya camar
berteriak
Serta hilir mudik ikan
yang bergerak bebas
Tapi tak pernah asin
di lautan
Sejenak kau dibelai
sang bayu
Dan mentari sore yang
megah
Kasih
Inginku bawa kau ke
pegunungan
Agar kau dapat melihat
hamparan bumi
Yang maha luas
Agar kau melihat
hamparan sawah
Yang hijau berseri
Melihat senyum petani
yang sumringah
Sang elang memburu
mangsanya
Mendengarkan ciut
burung-burung kecil
Dan gemericik dedaunan
yang ditiup angin
Merasakan kesejukan
sang bayu yang bertiup begitu ayu
Menghirup udara sejuk
nan bersih
Yang perlahan merambat
sukma
Lalu kekasihku
Akan ku bawa kau ke
perkotaan
Melihat gedung-gedung tinggi
yang sombong
Memecah angkasa
Melihat anak-anak
kecil dengan kotak kaleng,
Sambil meminta-minta
Di tengah hilir mudik
mobil-mobil mewah
Kemudian tidur di
emperan tokoh
Dan kolong-kolong jembatan
Beralaskan kardus
Agar kau mendengarkan
kegaduhan kendaraan
Yang sangat bising
Agar kau menghirup
asap-asap kendaraan yang pengap
Menyaksikan kemacetan
di ruas-ruas jalan
Agar kau melihat
kesenjangan cinta yang kian rapuh
Lalu kekasihku
Kita akan telusuri
dicotik-discotik
Biar kau saksikan keriangan
mereka sambil berteriak
Dalam bising nyanyian
DJ
Dan salon yang
menyesakan dada, memekikan telinga
Agar kau temukan
laki-laki dan perempuan saling berbauran
Tanpa jarak tanpa
ruang
Lalu kau lihat botol-botol
minuman memabukan
Dan narkoba yang
membuatmu melayang
Dan kemudian wahai
kekasihku
Kugandeng tanganmu
Kita ke pekuburan yang
luas
Agar kau menyadari
Kemana kita setelah
ini
Kupang, 2016
0 komentar:
Post a Comment