Berkobar semangat
jihat membunuh tertempel di jidatmu
Menenteng senjata
berlilit bom di tubuhmu
Dengan gagah, laju
langkahmu kau ayunkan
Ke tempat-tempat di
mana anak-anak manusia menghadap Tuhannya
Ke bangunan-bangunan
megah di mana anak-anak manusia membuang lelah
Dwaaaaarrrrrrr…….
Terdengar letupan
senjatamu
Meledak bom di tubuhmu
Orang-orang tua
berlari merenggut nyawa
Anak-anak terbujur
kaku dalam puing-puing reruntuhan
Darahmu mengalir
Darah mereka tertumpah
Bumi berserakan
kepingan-kepingan berwarna merah
Aromanya yang kental
nan segar menusuk jantung
Tercium asap dan debu
diiringi bau daging terbakar yang dikirim sang bayu
Kau tersenyum
Kau tertawa
Sesaat sebelum aksimu
kau lancarkan
Membela agama katamu
Mencari keabadian
ucapmu
Masuk surga, nafsumu
Disambut bidadari
jelita nan perawan ujarmu
Disuruh Nabi kilahmu
Diperintah Tuhan kau
bilang
Benarkah?????
TIDAK……..
Bantahku
Kau hanyalah membela
Agamamu
Kau hanyalah membela
Nabimu
Kau hanyalah membela
Tuhanmu
Yang kau ciptakan atas
nafsumu
Kegilaanmu
Keserakahan dan
Kecongkakanmu
Tidakkah kau dengar
jeritan bocah belia tak berdosa yang kau buat yatim sekarang?
Tidakkah kau dengar
tangis sang Ibu yang mengumpulkan serpihan-serpihan tubuh anaknya?
Tidakkah kau lihat air
mata sang ayah yang menggendong anaknya penuh dengan keringat darah?
Tidakkah kau lihat
sang suami menenteng istrinya yang patah tulangnya?
Ah, ternyata gelagak
tawa suara para Bidadarimu jauh lebih riuh dari tangis mereka
Semerbak wangi surgamu
telah menutup hidungmu dari bau amis darah
Indah surgamu telah
membutakan matamu dari derita mereka
Duhai kalian,
hentikanlah semua ini
Tinggalkanlah agamamu
itu
Bunuhlah Nabimu itu
Lupakanlah Tuhanmu itu
Temukanlah agama yang damai
Carilah Nabi yang
penyayang
Sembahlah Tuhan yang
Pemurah
Semoga kemanusiaanmu
lahir kembali
Semoga kedamaian surga
yang sesungguhnya menjemputmu dengan kebahagiaan yang abadi
Kupang, 2016
Untuk Pengantin Jihad Salah Kaprah
Mungkin kau tak paham
apa itu Islam
Islam itu selamat
Bukan hanya untukmu
seorang
Tapi untuk semua
Mungkin kau tak paham
apa itu Iman
Iman itu percaya
Ia serumpun dengan
aman dan amanah
Ia menghadirkan rasa
aman
Bukan hanya untukmu
saja
Tapi untuk semua
Mungkin kau tak paham
apa itu rahmat
Ia adalah belas kasih
Ia adalah cinta
Bukan hanya untukmu
seorang
Tapi untuk semua
Mungkin kau tak paham
lafal Laailaahaillallah
Ia adalah ruh bagi
jasadmu
Ia adalah tenaga bagi
fisikmu
Namun, bukan hanya
untukmu sendiri
Tapi untuk untuk semua
Mungkin kau tak paham
lafal Allahuakbar
Ia adalah teriakan
semangat
Bukan teriakan
kekerasan
Untuk meledakan bom
Untuk merenggut nyawa
tak berdosa
Atau bangunan-bangunan
peribadatan
Juga bukan
bangunan-bangunan di atas kucuran keringat
Demi nama Allah
Yang kau pahat atas egomu
Kau lupakan Rahmatan
lil ‘alamin
Ruh bagi sinergisitas
dan keseimbangan
Demi Allah
Surga bukan milikmu
sendiri
Jangan kau pagari
dengan nafsumu
Nabimu pun tak pernah
ridha atas ruh-ruh yang kau renggut
Kupang, 2016