Engkau perempuan
Maka tersebutlah
engkau makhluk indah
Menyejukan mata
mengobati luka rindu
Menggetarkan hati
menghiasi taman
Gelombang sorot matamu
yang tajam terpantul kehampaan
Vibrasi detak
jantungmu berirama ketukan orkestra yang bisu
Helaian nafasmu bagai
memburu pada keheningan yang lalu
Pada pekatnya malam
kau sembunyikan rahasiamu
Pada kayu lapuk
rapuhmu
Hingga senyum
bahagiamupun tergenang dalam cawan jiwa
Yang tak mampu kau
luapkan
Dalam bait yang
hangati dadamu, sesak tak berspasi
Kau lafadzkan kalimah
setia pada dinding-dinding tembok yang kokoh
Kau lantunkan syair
rindu pada lantai lusuh tempatmu bersujud
Pada kobaran air mata
kau uraikan sajak cintamu
Mengalir ia bersama
tetesan-tetesan kata
Walau hanya bermuara
pada kehampaan
Tak peduli pikirmu
Peluhmu berakhir
Kau sandarkan
punggungmu pada kasur busa
Kau sekap air matamu
dengan lentik jarimu
Lalu kau pejamkan mata
pada sepotong harapan
Kau bungkus
kerinduanmu dengan lelap matamu
Maka tertutuplah
kembali rahasia hatimu
Maafkanlah aku yang
lupa menyapamu
Yang lupa memelukmu
Yang lupa menjadi
sandaranmu
Kelak esok kau kan
temukan jawabanmu
Yang selama ini
kusembunyikan dari dirimu
0 komentar:
Post a Comment